SELAMAT DATANG

SELAMAT DATANG DI GUDANG ILMU PERTANIAN DAN LAINNYA

Senin, 08 November 2010

faktor tanaman dan penyerapan air pada tanaman horti


            Pokok-pokok faktor tanaman yang mempengaruhi absorbsi air adalah : (1) tenaga mengisap air dari rambut-rambut akar dan (2) dalam dan rapatnya daerah rambut akar.
Tenaga mengisap air dari rambut-rambut akar.
            Daerah absorbsi air tanaman terdapat pada titik-titik pertumbuhan dari sistem akar. Di daerah ini sel-sel epidermis tertentu memanjang, dan daerah permukaan absorbsi air bertambah. Sel-sel ini disebut rambut-rambut akar. Fungsinya adalah mengisap air dan zat-zat makanan. Tenaga mengisap air dari akar-akar rambut ini ditentukan oleh tekanan osmose dan tekanan turgor dari akar-akar rambut tersebut.
            Tekanan osmose ditentukan oleh konsentrasi air yang berbeda-beda pada masing-masing membran sitoplasma. Membran (selaput) hidup ini adalah semi permeable, dalam beberapa zat/ bahan akan selalu dapat melaluinya dan beberapa tidak.
            Biasanya membran ini dapat ditembus ( dilalui ) larutan-larutan mineral dan air tidak dapat ditembus ( dilalui ) bahan-bahan organik, seperti gula dan larutan protein. Gula dan protein ini dalam larutan yang terlarut dengan air dalam rambut-rambut akar dan biasanya dengan air di tana. Disebabkan kadar air yang lebih rendah di rambut akar, air meresap masuk dari tanah ke akar. Lebih rendahnya konsentrasi air di rambut-rambut akar sejauh mana disebabkan oleh kandungan gulanya. Fotosintesa membuat gula. Sebagai akibatnya, tanaman yang fotosintesanya tinggi dan sistem perakarannya berkembang dengan cepat dapat mengisap air lebih banyak pada suatu kesatuan waktu daripada tanaman-tan0aman dengan nilai fotosintesa rendah dan sistem perakarannya berkembang lambat.   
Dalam dan rapatnya permukaan absorbsi
            Dalam permukaan absorbsi menunjukkan tentang dalamnya akar-akar menembus (memasuki tanah). Pada umumnya, dalamnya penembusan berubah-ubah tergantung jenis tanaman dan tipe dari tanah.
            Beberapa tanaman mempunyai sistem perakaran yang agak dangkal dan yang lain mempunyai sistem perakaran yang dalam. Tanaman dengan sistem perakaran yang dalam dapat memperoleh lebih banyak air daripada tanaman dengan sistem perakaran dangkal. Hal ini terutama jelas pada keadaan transpirasi yang tinggi.
            Dalam- dangkalnya sistem perakaran suatu tanaman sangat dipengaruhi oleh prosentase kandungan oksigen pada bermacam-macam tanah. Jenis tanaman yang sama yang tumbuh pada tanah lempung berliat akan mempunyai sistem perakaran yang lebih dangkal dari tanaman yang tumbuh di pasir atau lempung berpasir.
            Pada kenyataan, banyak tanaman yang tumbuh di tanah yang sangat berpasir akar-akarnya mampu menembus sekitar 20-25 fost (6-7,5 m) dan di tanah liat hanya mampu menembus sekitar 3-4 fost (0,9-1,2 m).
            Kecepatan permukaan absorbsi menunjukkan jumlah rambut-rambut akar dan akar-akar yang tumbuh baik yang menempati masing-masing satu kesatuan volume tanah. Dengan mengambil dua tanaman A dan B, sistem perakaran tanaman A mempunyai satu juta akar-akar rambut untuk setiap cubic foot (0,027 m3 ) tanah dan panjangnya 10 foot (3 m) dan akar-akar tanaman B hanya mempunyai 10.000 akar-akar rambut untuk setiap cubic foot  (0,027 m3 ) tanah yang dicapai oleh akar-akar. Dikarenakan air bergerak hanya jarak pendek saja dan disebabkan kerapatan akar tanaman A lebih besar, akan memperoleh jumlah air yang lebih besar daripada tanaman B.
            Jadi baik dalamnya penembusan akar dan derajat bercabang-cabangnya akar memegang peranan penting, terutama selama periode-periode transpirasi tinggi. Ciri-ciri khas tanaman tahan kekeringan adalah tanaman-tanaman yang sistem perakarannya dalam dan meluas.