SELAMAT DATANG

SELAMAT DATANG DI GUDANG ILMU PERTANIAN DAN LAINNYA

Jumat, 05 November 2010

RUANG LINGKUP HORTIKULTURA


PENGERTIAN HORTIKULTURA
Hortikultura berasal dari kata “hortus” (= garden atau kebun) dan “colere” (= to cultivate atau budidaya). Secara harfiah istilah Hortikultura diartikan sebagai usaha membudidayakan tanaman buah-buahan, sayuran dan tanaman hias (Janick, 1972 ; Edmond et al., 1975). Sehingga Hortikultura merupakan suatu cabang dari ilmu pertanian yang mempelajari budidaya buah-buahan, sayuran dan tanaman hias. Sedangkan dalam GBHN 1993-1998 selain buah-buahan, sayuran dan tanaman hias, yang termasuk dalam kelompok hortikultura adalah tanaman obat-obatan.
Ditinjau dari fungsinya tanaman hortikultura dapat memenuhi kebutuhan jasmani sebagai sumber vitamin, mineral dan protein (dari buah dan sayur), serta memenuhi kebutuhan rohani karena dapat memberikan rasa tenteram, ketenangan hidup dan estetika (dari tanaman hias/bunga).
Peranan hortikultura adalah : a). Memperbaiki gizi masyarakat, b) memperbesar devisa negara, c) memperluas kesempatan kerja, d) meningkatkan pendapatan petani, dan  e)pemenuhan kebutuhan keindahan dan kelestarian lingkungan. Namun dalam kita membahas masalah hortikultura perlu diperhatikan pula mengenai sifat khas dari hasil hortikultura, yaitu : a). Tidak da            pat disimpan lama, b) perlu tempat lapang (voluminous), c) mudah rusak (perishable) dalam pengangkutan, d) melimpah/meruah pada suatu musim dan langka pada musim yang lain, dan e) fluktuasi harganya tajam (Notodimedjo, 1997). Dengan mengetahui manfaat serta sifat-sifatnya yang khas, dalam pengembangan hortikultura agar dapat berhasil dengan baik maka diperlukan pengetahuan yang lebih mendalam terhadap permasalahan hortikultura tersebut.
Hortikultura adalah komoditas yang akan memiliki masa depan sangat cerah menilik dari keunggulan komparatif dan kompetitif yang dimilikinya dalam pemulihan perekonomian Indonesia waktu mendatang. Oleh karenanya kita harus berani untuk memulai mengembangkannya pada saat ini. Seperti halnya negara-negara lain yang mengandalkan devisanya dari hasil hortikultura, antara lain Thailand dengan berbagai komoditas hortikultura yang serba  Bangkok, Belanda dengan bunga tulipnya, Nikaragua dengan pisangnya, bahkan Israel dari gurun pasirnya kini telah mengekspor apel, jeruk, anggur dan sebagainya.
Pengembangan hortikultura di Indonesia pada umumnya masih dalam skala perkebunan rakyat yang tumbuh dan dipelihara secara alami dan tradisional, sedangkan jenis komoditas hortikultura yang diusahakan masih terbatas. Apabila dilihat dari data selama Pelita V pengembangan hortikultura yang lebih ditekankan pada peningkatan keragaman komoditas telah menunjukkan hasil  yang cukup menggembirakan, yaitu pada periode 1988 – 1992 telah terjadi peningkatan produktivitas sayuran dari 3,3 ton/ha menjadi 7,7 ton/ha,  dan buah-buahan dari 7,5 ton/ha menjadi 9,9 ton/ha (Amrin Kahar, 1994).
Terjadinya peningkatan tersebut dapat dikatakan bahwa petani hortikultura merupakan petani yang responsif terhadap inovasi teknologi berupa : penerapan teknologi budidaya, penggunaan sarana produksi dan pemakaian benih/bibit yang bermutu. Tampak disini bahwa komoditas hortikultura memiliki potensi untuk menjadi salah satu pertumbuhan baru di sektor pertanian. Oleh karena itu dimasa mendatang perlu ditingkatkan lagi penanganannya terutama dalam menyongsong pasar bebas abad 21.


Klasifikasi Hortikultura

Berdasarkan jenis         tanaman     yang     diusahakan, hortikultura
mencakup bidang ilmu : Pomologi (Pomology)  yang mempelajari
buah-buahan;  Olerikultur  (Olericulture)   yang mempelajari  sayur-
sayuran;  Florikultur  (Floriculture yang mempelajari bunga dan
tanaman hias; Biofarmaka yang mempelajari tanaman obat. 

Istilah tersebut tidak terbatas penggunaannya, bisa fleksibel, dapat
berlaku sesuai dengan fungsinya. Misalnya terdapat buah-buahan
seperti nangka muda, pepaya muda, keluwih, digunakan sebagai
sayuran.  Demikian juga jenis buah-buahan yang digunakan
sebagai buah (contoh : semangka, melon) yang teknik budidayanya
seperti tanaman sayuran, maka untuk kemudahan penanganannya
digolongkan ke dalam    sayuran.  Tanaman cabai yang berwarna
ungu atau yang bentuknya unik, dapat digunakan sebagai tanaman
hias. Tanaman hias juga berkhasiat sebagai obat misalnya poppy,
pirethrum.

Berdasarkan kegunaannya, pengelompokan tanaman hortikultura
adalah sebagai berikut : 

1.   Buah-buahan  :
Buah-buahan kecil (semak) antara lain strawberi, anggur, dan
lainnya
Pohon buah antara lain apel, ceri, jeruk, mangga, dan lain-lain.
Tanaman terna, seperti pisang, pepaya, nenas, markisa



2.  Sayuran  :
Tanaman yang ditanam untuk diambil bagian yang berada di atas
tanah :
Kubis-kubisan (brokoli, kubis bunga, brussel sprouts) 
Kacang-kacangan (buncis, kapri, kacang panjang, kecipir)
Tanaman solanaceae berbuah (cabai, terong, tomat)





Tanaman cucurbitaceae (ketimun, melon, semangka, krai)
Sayuran hijau (bayam, kangkung)
Jamur (jamur kuping, jamur merang, jamur kayu)
Sayuran lain (okra, asparagus, jagung baby, rebung)
Tanaman yang ditanam untuk diambil bagian yang berada di
bawah tanah :
Tanaman akar (wortel, bit)
Tanaman umbi (kentang)
Tanaman umbi lapis (bawang merah, bawang bombai) 
3.     Tanaman Hias : 
Tanaman bedengan bunga dikelompokkan :
Annual atau semusim (tagetes, ziniz, petunia)
Biennial atau dua musiman (daisy)
Perennial atau tahunan (mawar, melati)
Umbi, (gladiol, tulip)
     Tanaman lansekap :
Padang rumput
Tanaman penutup tanah, tanaman menjalar
Semak (musaenda, bougenvil, kembang sepatu)
Pohon (cemara, palem, pinus)
4.   Tanaman Obat : Tanaman yang dimanfaatkan untuk obat.Contoh tanaman obat  antara lain : adas, beluntas, daun dewa,gandarusa, jamblang, landik, portulaka, pulai, salam, sambiloto  ( disadur dari berbagai sumber )